YOGYAKARTA
– Dor! Terdengar suara tembakan yang diletuskan teroris mengarah ke udara di
tengah acara HUT Ke-70 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU di Lanud Adisucipto
Yogyakarta. Ada dua pelaku teror, salah satunya menyandera pengunjung dengan
senjata pistol sambil berteriak agar tidak boleh ada yang bergerak jika tidak
ingin terluka tembak.
(Dok Ist)
Pelaku
lain yang membawa senjata laras panjang terus memuntahkan peluru ke arah udara
sambil mengancam. Petugas tak berdaya melihat sandera yang ketakutan akibat
ditodong pistol menuju jalanan.
Tak lama
berselang, ada mobil yang ternyata komplotan teroris menghampirinya. Para
teroris ini berusaha kabur dengan mobil tersebut. Namun, petugas tak tinggal
diam menyaksikan aksi kejahatan di depan mata. Pasukan terlatih dari TNI AU itu
melakukan pengejaran di jalanan.
Kejar-kejaran
bak film action terjadi di Lapangan Yupiter Lanud Adisucipto Yogyakarta.
Atraksi ini membuat jantung berdebar karena berulang kali terdengar suara
letusan senjata yang dimuntahkan ke teroris. Upaya penyelamatan sandera berhasil
dilakukan petugas.
Namun,
ulah teroris tidak berhenti. Mereka justru menyandera bus yang melintas sambil
menembak petugas yang mengejar. Dua helikopter juga diterjunkan dalam
penumpasan teroris. Setelah heli mendekat di atas bus, petugas turun diatas bus
dan melumpuhkan sang teroris.
Itu
semua hanya demontrasi yang dilakukan oleh Paskhas TNI AU. Yang tak kalah seru
dan mendebarkan, aksi pilot pesawat tempur melayang-layang sambil memuntahkan
senjata. Bunyi dentuman senjata yang meledak di tanah dan suara jet tempur itu
membuat banyak pengunjung dan warga sekitar Lanud Adisucipto kaget.
Usia
aksi membombardir, terlihat ratusan penerjun payung dari prajurit Paskhas
mendarat mulus di lapangan. Terdapat tiga pesawat Hercules terbang membawa para
penerjun ini ke udara sebelum aksi terjun payung mendarat cukup memukau.
Sebelumnya,
juga ada atraksi pameran senjata usai upacara peringatan HUT Ke-70 Paskhas.
Upacara yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI AU Hadi Tjahjanto ini sempat turun
hujan sehingga membuat prajurit yang mengikuti upacara basah kuyup.
Ia
mengatakan, perayaan HUT Paskhas ini berbeda dengan sebelumnya. Jika
sebelum-sebelumnya digelar di Lanud Sulaiman, untuk kali ini sengaja dilakukan
di Lanud Adisucipto Yogyakarta. Kota Gudeg Yogyakarta ini, menurutnya,
merupakan cikal bakal penamaan Paskhas hingga saat ini.
"Karena
memang kelahiran Paskhas itu di sini, makanya untuk HUT Ke-70 ini kita lakukan
di Maguwo, Adisucipto Yogyakarta ini," katanya pada wartawan, Selasa
(17/10/2017).
Ia
menceritakan historis penamaan Paskhas yang sebelumnya bernama Pasukan Gerak
Cepat. Berawal dari permintan Gubernur Kalimantan Mohammad Noor pada 1947 pada
Kasau Marsekal Soerjadi Soerjadarma untuk menerjunkan pasukan payung di
Kalimantan guna membantu perjuangan rakyat Kalimantan.
"Saat
itu jalur darat dan laut tidak memungkinkan, kemudian melalui jalur
udara," katanya.
Pesawat
dakota yang diawaki kapten pilot Bob Freeberg dengan kopilot Makmur Suhodo
serta dibantu jump master Amir Hamzah dan pemandu jalan Mayor Tjilik Riwoet
bersama 13 pejuang prajurit AURI (kala itu) sebagai satgas dakota ri-002 siap
melaksanakan penerjunan di Kotawaringin, Kalimantan untuk meneruskan perjuangan
bangsa Indonesia.
Pada 17
Oktober, pukul 07.00 WIB, pesawat dakota yang membawa 13 pejuang prajurit AURI
berada di atas sasaran melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin,
Kalimantan Tengah. Tugas yang dibebankan kepada 13 penerjun tersebut adalah
membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat Kalimantan,
membuat stasiun radio untuk perhubungan Yogyakarta-Kalimantan serta
mengusahakan dan menyempurnakan daerah penerjunan untuk dijadikan daerah
penerjunan selanjutnya.
Peristiwa
penerjunan yang dilakukan oleh 13 prajurit AURI di Kalimantan tersebut
merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur Pasukan Khas TNI
Angkatan Udara yang dikukuhkan 20 tahun kemudian berdasarkan keputusan
Men/Pangau Nomor 54 tahun 1967, tanggal 12 Oktober 1967 bahwa tanggal 17
Oktober 1947 ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat
(Kopasgat).
Komandan
Lanud Adisucipto Yogyakarta, Marsma TNI AU Novyan Samyoga menepis ada delay
atau keterlambatan bagi pesawat komersial di Bandara Adisucipto Yogyakarta.
Menurutnya seluruh maskapai sudah diberitahu jika ada penundaan waktu saat
atraksi udara digelar dalam peringatan HUT Ke-70 Paskhas di Yogyakarta.
"Waktunya
disesuaikan karena ada demo udara, jadi bukan delay. Tadi saat upacara masih
ada pesawat yang naik dan turun," katanya.
Hanya
saat waktu atraksi udara dengan pesawat jet tidak boleh ada pesawat komersial
yang terbang ataupun turun. Jika ada pesawat yang akan terbang, waktunya
disesuaikan setelah demo. Sementera jika ada pesawat yang turun juga menunggu
aksi demo berakhir.
Sebelumnya,
pihaknya sudah memberitahu pihak PT Angkasa Pura I dan juga maskapai perihal
aksi demo yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Namun, hanya
sekira 1 jam aksi demo pesawat jet dan juga penerjun payung mendarat.
Sumber: okezone.com
Baca Juga: